tekukur lokal
Derkuku, Tekukur atau dalam panggilan lain di setiap daerah Indonesia yang mungkin saja berbeda. Dengan nama ilmiah / latin Streptopelia chinensis menjadi salah satu burung anggungan yang digemari para penghobi di Indonesia. Selain suaranya yang merdu, ada juga sebagian penghobi, tekukur / derkuku sebagai pikat. Dengan ketelatenan dalam hal pemilihan bakalan, merawat dan melatihnya untuk menjadi pikat yang handal. Namun ada juga yang melatih Derkuku alam sebagai bahan aduan seperti halnya ayam. Begitu memasyarakatnya derkuku, sehingga beragam macam kegemaran tiap daerah bisa berbeda-beda. Termasuk para peternak derkuku baik yang berfokus untuk menghasilkan karakter suara anggung yang bagus, warna yang baru, atau hybrid derkuku yang baru.
Bagi para penghobi anggungan, alasan memilih derkuku baik lokal ataupun kelantan adalah kualitas suara yang merdu seiring bertambah umur semakin bagus. Memang benar dengan perawatan maksimal dan bagus, kualitas suara anggungan derkuku akan semakin bersih, jernih dan mengkristal tanpa ada penuruan kualitas anggung bahkan menginjak usia di atas 10 tahun. Semakin tua semakin matang, apa adanya seperti ketika terlihat saat umur 9-12 bulan.
Suara derkuku alam asli atau kelas klasik ( Pada saat lomba seni suara alam burung derkuku ), sama halnya dengan suara derkuku alam liar yang kita dengar sehari-hari. Ketika kita main di sawah, ladang, tepian hutan, dengan karakter suara yang tegas, tempo medium cepat, lantang, bersih dan jernih dengan bunyi ujung suara angkle / satu ( kuk 1), tanpa double ( tumpang sari), bahkan kuk 3 dan seterusnya. Merupakan pakem lomba derkuku kelas klasik. Namun dalam keseharian banyak penghobi yang gemar mengoleksi derkuku lokal alam tumpang sari ( kuk 2) dan kuk 3 karena keunikan suara burung tersebut. Burung Derkuku Lomba kelas klasik bisa didapatkan dari hasil tangkapan liar dan dipelihara oleh pemiliknya atau hasil ternak yang sengaja dirawat anakannya untuk dilombakan kedepannya.
Sedangkan untuk derkuku kelas lomba yang saat ini, adalah hasil rekayasa peternak derkuku untuk menghasilkan kualitas anggungan yang lebih baik dan panjang. Baik dengan perkawinan silang derkuku dan puter pelung, serta mendatangkan materi derkuku import dari Kelantan, Malaysia. Oleh sebab itu tidak heran banyak yang menyebutnya derkuku Kelantan. Tentunya di dalam lomba sudah ada pakem tentang penilaian burung derkuku yang telah disepakati oleh PPDSI (Persatuan Peternak Derkuku Seluruh Indonesia) yang menjadi organisasi rujukan serta wadah bagi pecinta derkuku Indonesia.
Silahkan bagi yang berminat burung derkuku/tekukur lokal.murah meriah sudah satu pasang,makan lahap,calon panggungan rumah,harga terjangkau hanya 60 ribu rupiah untuk satu pasang derkuku lokal.
Bagi para penghobi anggungan, alasan memilih derkuku baik lokal ataupun kelantan adalah kualitas suara yang merdu seiring bertambah umur semakin bagus. Memang benar dengan perawatan maksimal dan bagus, kualitas suara anggungan derkuku akan semakin bersih, jernih dan mengkristal tanpa ada penuruan kualitas anggung bahkan menginjak usia di atas 10 tahun. Semakin tua semakin matang, apa adanya seperti ketika terlihat saat umur 9-12 bulan.
Suara derkuku alam asli atau kelas klasik ( Pada saat lomba seni suara alam burung derkuku ), sama halnya dengan suara derkuku alam liar yang kita dengar sehari-hari. Ketika kita main di sawah, ladang, tepian hutan, dengan karakter suara yang tegas, tempo medium cepat, lantang, bersih dan jernih dengan bunyi ujung suara angkle / satu ( kuk 1), tanpa double ( tumpang sari), bahkan kuk 3 dan seterusnya. Merupakan pakem lomba derkuku kelas klasik. Namun dalam keseharian banyak penghobi yang gemar mengoleksi derkuku lokal alam tumpang sari ( kuk 2) dan kuk 3 karena keunikan suara burung tersebut. Burung Derkuku Lomba kelas klasik bisa didapatkan dari hasil tangkapan liar dan dipelihara oleh pemiliknya atau hasil ternak yang sengaja dirawat anakannya untuk dilombakan kedepannya.
Sedangkan untuk derkuku kelas lomba yang saat ini, adalah hasil rekayasa peternak derkuku untuk menghasilkan kualitas anggungan yang lebih baik dan panjang. Baik dengan perkawinan silang derkuku dan puter pelung, serta mendatangkan materi derkuku import dari Kelantan, Malaysia. Oleh sebab itu tidak heran banyak yang menyebutnya derkuku Kelantan. Tentunya di dalam lomba sudah ada pakem tentang penilaian burung derkuku yang telah disepakati oleh PPDSI (Persatuan Peternak Derkuku Seluruh Indonesia) yang menjadi organisasi rujukan serta wadah bagi pecinta derkuku Indonesia.


Comments
Post a Comment